Ahli saraf & terapis okupasi dari Kanada Kimberly Ann Barthel mengemukakan, otak bayi dapat merespon zat adiksi sebagaimana otak orang dewasa. Akibatnya ketika bayi dari ibu yg mempunyai ketergantungan lahir & tak memperoleh lagi zat yg terkait dari tali pusar sehingga bayi tersebut mampu mengalami gejala putus obat.
Gejala putus obat terhadap orang dewasa seperti halnya meriang, badan dapat bergetar & elemen yang lain akan muncul tepat dgn zat yg dipakainya pula seberapa parah kecanduanya. Aspek tersebut serta mampu berjalan terhadap bayi yg mengalami gejala putus obat. Badan bayi bakal berasa bergetar pun bakal menangis bersama nada keras, jadi gampang geram & sangat susah buat ditenangkan bahkan oleh ibu yg melahirkannya.
Kecanduan yg diberikan oleh sang ibu tersebut dapat tetap ada terhadap anak bersama masalah ini, Kim sbg ahli saraf menyarankan orang sepuh yg mempunyai anak bersama masalah tersebut buat dilakukan terapis okupasi. Terapis bakal memberikan pelatihan tentang dengan cara apa trik pengasuh buat memberikan bimbingan paling baik sang anak yg mempunyai masalah ini.
Itulah dampak tidak baik dari ketergantungan pada obat tertentu terhadap ibu yg sedang hamil & bayi yg dikandungnnya. Bukankah tiap-tiap pasangan mau mempunyai keturunan paling baik dari buah cintanya, menjadi tak ada argumen lagi utk Kamu memanfaatkan beragam tipe zat adiktif apalagi jikalau Kamu adalah seseorang perempuan yg nantinya dapat mengandung janin.
Juga Sebagai orang tua yg baik tentu Kamu tak menginginka mempunyai anak dgn kesukaran atau masalah terhadap tubuhnya tak tidak hanya masalah putus obat. Solusi paling baik utk mencegah terjadinya masalah ini ialah mengaplikasikan lifestyle sehat & jangan sampai sempat memanfaatkan zat yg mampu menyebabkan ketergantungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar