Kista ovarium adalah penyakit yang tidak membahayakan tubuh para
wanita. Dalam beberapa kasus, kista ditemukan menghilang dengan sendirinya pada
tubuh wanita tanpa diobati . Kista yang membahayakan yaitu kista yang ukuran
semakin membesar dan berpotensi pecah, sehingga cairan dalam kantung-kantung
akan menyebar ke tubuh penderitanya. Oleh karena itu sangat penting untuk
mengetahui cara mengatasi kista ovarium yang pecah sehingga tidak akan membahayakan
kesehatan Anda.
5 cara gampang mengatasi kista ovarium pecah atau ruptur :
1. Mempelajari Sifat
Kista Ovarium
Beberapa wanita yang mengalami kista ovarium mengalami nyeri di
perut bagian bawah. Pada dasarnya kista adalah kelainan pada ovarium yang
berisikan cairan dalam kantung kantung. Disaat pecah kista dapat mengancam jiwa
penderitanya. Walaupun di dalam beberapa kasus kista akan hilang dengan
sendirinya tanpa dilakukan pengobatan. Penting untuk anda mempelajari sifat
kista ovarium dengan cara konsultasi dengan dokter ahli.
2. Sadari Gejalanya
Untuk meminimalkan resiko kista ovarium pecah sebaiknya Anda mengetahui
gejala yang mungkin mengindikasikan kista ovarium ruptur termasuk rasa sakit juga
sakit di panggul, nyeri saat hubungan intim, mual juga muntah, nyeri di bagian
payudara serta merasakan kepenuhan apda perut dan terasa tekanan di dubur. Apabila
Anda merasakan salah satu dari gejala tersebut maka hubungi dokter untuk segera
mendapatkan hasil pemeriksaan dan penanganan yang terbaik.
3. Cepat Bertindak
Disaat ovarium kista pecah sangat penting untuk memiliki
penanganan medis sesegera mungkin untuk menilai kerusakan dajugan komplikasi
lain yang mungkin terjadi. Terdapat kebutuhan mendesak untuk mendapatkan
situasi stabil sehingga perawatan medis yang tepat akan meminimalkan efeknya. Apabila
gejalanya tidak terlalu parah maka pergi ke dokter kandungan untuk mendapatkan
pengujian dan intervensi yang tepat terhadap penyakit tersebut.
4. Pengujian
Pengujian untuk menilai seberapa besar kemungkinan pecahnya
kista ovarium bisa mencakup pemeriksaan USG atau laparoskopi untuk menilai
ovarium dan tuba fallopi yang diderita. USG adalah prosedur yang menggunakan
gelombang suara untuk menilai jaringan dan struktur sang pasien. Selama Anda
dalam proses laparoskopi dokter bedah membuat sayatan kecil di perut untuk
memeriksa kista sehingga dapat membantu
dalam menentukan hasilnya.
5. Memikirkan
Pembedahan
Perlakuan yang dibutuhkan tergantung pada ukuran, jenis, usia
juga gejala kista. Apabila Anda tidak memiliki gejala namun USG menunjukkan Anda
memiliki kista berisi cairan maka dokter Anda dapat memilih untuk
menindaklanjuti dengan sonogram secara teratur untuk menilai perubahan dalam
ukuran kista tersebut. Untuk mencegah kista di masa yang akan datang dokter
mungkin meresepkan pil KB yang juga menurunkan risiko berkembangnya kanker
ovarium. Jika kista sudah cukup besar untuk menyebabkan rasa sakit dan gejala
lainnya perlu untuk memikirkan melakukan pembedahan. Diagnosis cepat juga
perawatan terukur meningkatkan peluang Anda untuk hasil yang sukses dan terbaik.
Wlaupun kista bisa dipengaruhi oleh factor keturunan namun
penting untuk menjaga kesehatan dengan pola hidup yang sehat sekain itu pilihlah
kontrasepsi yang dikonsultasikan dengan bidan sesuai dengan kecocokan tubuh
anda dan hindari mengkonsumsi minuman beralkohol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar